Dampak Covid-19 Di Sektor Wisata Blitar
Dampak Covid-19 Pada Sektor Wisata Budaya di Blitar
Kondisi Wisata Di Blitar
Sektor ekonomi di dunia mengalami dampak Pada Sektor Wisata Budaya di Blitar yg relatif signifikan dampak pandemi COVID-19. Virus ini telah sebagai pandemi global serta menyebar ke banyak sekali negara, termasuk Indonesia.
Pandemi tersebut menyebabkan gejolak pada sektor kesehatan serta ekonomi. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi dunia mengalami pertumbuhan negatif sebesar -4,9% pada tahun 2020 (IMF, 2020). ad interim itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 mengalami kontraksi sebanyak dua,07 % dibandingkan tahun 2019 (BPS, 2021).
Pertumbuhan ekonomi negatif jua terjadi pada tingkat daerah. dalam hal ini Kabupaten Blitar pada tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebanyak 2,29%, lebih besar asal kontraksi secara nasional (BPS Kabupaten Blitar, 2020).
Blitar pariwisata adalah wilayah yang dikenal dengan sektor pariwisata yang beragam (Lathifaturrohmah et al., 2021). Galat satu jenis pariwisata Indonesia 2022 pada Blitar artinya wisata budaya. ada warisan budaya tidak benda pada Blitar, seperti tradisi Larung Sesaji di Pantai Tambakrejo, Reog Bulkiyo, Jamasan Kyai Pradah, serta Grebeg Pancasila.
Potensi Wisata di Blitar
Selain itu jua terdapat benda cagar budaya yg ada di daerah ini diantaranya Candi Sawentar, Candi Gedog, Candi Penataran, Candi Simping, Istana Gebang, serta makam Soekarno, proklamator kemerdekaan Indonesia (Hartono, 2020).
Selain itu, ada banyak sekali kuliner spesial Blitar, diantaranya kuliner pokok (nasi punten serta ampok), lauk pauk berbahan dasar daging (peyek uceng dan ikan kuthuk), lauk nabati berupa tahu bumbu, sop (sup lodeh tewel), sepinggan. (rujak cingur serta soto soto), jajanan (wajik klethik, geti serta opak gambir), serta minuman berupa es pleret.
Keanekaragaman cagar budaya yang terdapat di Blitar berpotensi untuk dimanfaatkan oleh warga serta pemda. Pemanfaatannya tidak hanya sebatas nilai sejarah dan filosofis tetapi pula berasal segi nilai ekonomi melalui pengembangan pariwisata berbasis budaya.
Wisata budaya bisa membentuk lapangan kerja dan juga berkontribusi terhadap pendapatan wilayah. tetapi, pandemi COVID-19 secara signifikan mengurangi sektor pariwisata sebab restriksi buat mengekang pariwisata di Indonesia saat ini. tidak terkecuali sektor pariwisata pada Blitar.
Studi ini menyelidiki akibat penurunan kunjungan wisatawan ke objek cagar budaya di daerah Blitar dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian wilayah Blitar.
Pengaruh Covid Pada Sektor Wisata
Sementara itu, pandemi COVID-19 berdampak langsung di perekonomian masyarakat lebih kurang karena poly destinasi dan industri harus tutup sementara selama pandemi. dampak negatifnya bahkan mengakibatkan beberapa usaha harus tutup secara permanen.
Akibatnya, banyak rakyat di kurang lebih destinasi wisata yg kehilangan asal mata pencahariannya. Hal ini membutuhkan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, mirip pengadaan pariwisata virtual, promosi, dan peningkatan infrastruktur terkait wisata buat mempersiapkan kepulangan wisatawan setelah pandemi.
Pada tingkat makro, pemerintah provinsi dan sentra bisa menentukan buat menekankan proyek perbaikan infrastruktur buat merangsang pertumbuhan ekonomi, yang menguntungkan industri pariwisata. Selain infrastruktur awam, prioritas alokasi uang wajib mencakup, misalnya, peningkatan kualitas pasokan air, pembuangan sampah, serta pasokan energi, yg semuanya berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penekanan di komponen pertumbuhan ekonomi ini juga bisa membantu mendorong sektor pariwisata, karena ketersediaan layanan publik ini secara langsung berdampak pada daya tarik suatu destinasi wisata.