Puntung Rokok Membunuh Pangandaran

Pantai Pangandaran adalah pantai langganan masyarakat yang berasal dari Jawa Barat dan sekitarnya. Dengan keindahan alam dan kehidupan malam yang tersaji, membuat orang betah berlama-lama tinggal saat mengunjungi pantai tersebut. Pengeluaran saat berada disana juga tidak terlalu menguras dompet, karena kesederhanaan masih menjadi primadonanya disana. Kita mungkin masih ingat saat pertama kali menghabiskan waktu liburan di pantai yang berada di antara Tasikmalaya dan Ciamis ini. Bermain-main dengan pasirnya saat sunrise, menjajal kolam renang yang sudah disediakan penginapan, bergembira menaikki becak mobil yang memutarkan lagu lagu pilihan. Ah, kita memang tak kuasa membendung rasa rindu.

Akhir-akhir ini kita bisa membaca permberitaan dimana saja mengenai pantai pangandaran ini. Dari mulai pemberitaan tentang prediksi tsunami dari pakar BMKG, menurunnya wisatawan yang berkunjung, dan peningkatan kasus corona yang terjadi disana. Namun, bukan semua itu yang akan kita bahas disini. Ada satu hal yang terlalu mengganjal jika tidak disampaikan, terlalu naif jika disimpan, dan terlanjur melelahkan untuk ditahan. Anda siap untuk mengetahuinya?

Puntung Rokok Membunuh Pangandaran. Ya, baca kembali sekali lagi. Puntung Rokok Membunuh Pangandaran. Ya, kita tahu betul bahwa rokok membunuhmu dan biar saja itu menjadi urusanmu sendiri, tapi puntung rokok adalah urusan kita semua. Kenapa? Karena dia mulai membunuh keindahan pantai yang sudah menjadi bagian perjalanan hidup kita dan itu tidak bisa dibiarkan. Tidak boleh dibiarkan, mesti kita benahi, mesti kita benahi. Pikir saja, pantai yang seharusnya bersih, indah, dan asri yang dikaruniakan oleh Tuhan YME untuk semua makhluk malah menjadi kotor akibat ulah tangan-tangan manusia yang tak bertanggung jawab. Jika kita biarkan, apa yang akan kita katakan pada anak cucu kita nanti? Atas dasar apa kita mengotori habitat hewan yang seharusnya hidup bebas? lalu tidak malukah kita mengarang alasan pada-Nya?

Beberapa dari anda mungkin masih meremehkan hal penting ini, maka dari itu mari kita lihat dan renungkan segenap foto-foto yang mungkin akan menyayat hati anda (jika anda punya),

Bayangkan, anda sudah menempuh perjalanan 4 sampai 5 jam untuk sampai di suatu pantai, namun ketika sampai pemandangan diatas yang pertama menyapa kelopak mata anda yang sudah lelah. Bukan hilangnya penat yang anda dapatkan, tapi mungkin semangat liburan anda.

Jika anda memang perokok aktif, mohon bayangkan apapun yang bisa membantu anda berhenti membuang puntung rokok murah anda di sembarang tempat apalagi di pasir pantai yang seharusnya lestari, demi kenyamanan semua pihak. Untuk membantu, anda dapat membayangkan setiap puntung yang anda buang sembarangan akan menancap menembus mata anda dari mulai lensa bagian luar sampai retina bagian dalam.

Jika anda pergi berkelompok, trik seperti gambar diatas bisa menjadi solusi. Tapi ingat, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak (apalagi sampah, apalagi puntung rokok).

Untuk meningkatkan kesadaran orang orang agar peduli terhadap masalah puntung rokok ini, para peselancar mulai melakukan ide-ide kreatif seperti dalam gambar. Diharapkan hal ini bukan hanya meningkatkan kesadaran, tapi juga bisa menjadi ‘tamparan keras tepat di ubun-ubun’ untuk orang orang yang masih membuang puntung rokok sembarangan.

Terakhir, kita mestinya malu melihat gambar diatas. Kita kalah telak oleh kedua anak kecil yang sudah ‘turun tangan’ membantu membersihkan sampah yang mungkin bukan miliknya. Nah, jika kita tidak malu, mungkin rumah sakit jiwa adalah tempat yang pantas untuk kita.

Jagalah alam kita selayaknya kita menjaga hati kita masing-masing. Kelestariannya adalah nikmat untuk kita semua. Kemusnahannya adalah petaka.

‘Mana yang ingin anda rasakan?’